Woaaaaaa.............
Akhirnya tiba di tahap masa2
penggalauan skripsi dan ‘engko’ itu selesai juga. Yeiiii... God is good all the
time. Pintu satu selesai pintu berikutnya menanti.
Namun harus diakui, masa
penulisan skripsweet itu adalah masa terindah di tahun 2012, masa jadi penunggu
perpus, masa nangis2 gak jelas setelah bimbingan, masa belajar jadi rendah
hati, belajar mendengarkan, disiplin, dan terutama belajar menerima ‘kekalahan’.
Tidak pernah lupa bagaimana rasanya ‘terkalahkan’ di malam 11, Oktober 2012
ketika esok harinya harus menyaksikan teman2 diwisuda sementara engkau tahu
dengan pasti bahwa kau juga pantas berdiri disana bersama mereka. Tapi malam
itu membuatku belajar banyak tentang ‘berjiwa besar’, menerima ‘kekalahan’
dengan jiwa lapang, bukan karena tidak pantas tapi keran belum saatmu.
Dan memang benar, waktu Tuhan
bukan waktu kita. Saat itu menjadi sangat indah di 5 Desember 2012 ketika pada
akhirnya 7 huruf itu resmi ditambahkan di nama belakangmu J. It was a
red letter day. Lulus dengan predikat terpuji dan apresiasi dari babe
pembimbing: “skripsi dengan kualitas tinggi”. Wow.......... rasanya semua kerja
keras, air mata, dan beban skripsi selama beberapa bulan terbayar lunas. Memang
benar, untuk sesuatu hasil yang maksimal dan berkualitas, dibutuhkan proses
yang berat dan waktu yang cukup.
Pada akhirnya, aku melihat diri
sendiri sebagai perempuan dengan kualitas tinggi. Sangat tidak salah ketika
memutuskan memilih YBS sebagai dosen pembimbing tunggal. Sangat bangga dengan
pencapaian ini. Ya, 1 pintu berhasil dilewati.
Sekarang pintu kedua menanti:
habis ini kemana????
Galau lagi, bingung lagi,
gelaaaappppp >;<
Saat ada semangat membara dan
bersiap-siap mengembangkan sayap melakukan ziarah intelektual, babe YBS dengan
sangat entengnya berkata: “mimpi kalian TERLALU sederhana. Sepanjang hidup saya
telah melatih diri untuk berkuliah TIDAK untuk mencari GELAR tapi BERANI
BERMIMPI BESAR”. Semangat si ia babe, tapi siapa mau menjamin??
Saat-saat begini, memang hanya
ada satu orang yang pantas dimintai petunjuk: Lord Jesus. Mau diutus kemana?
Jadi apa? Bagaimana caranya? Hanya DIA yang tahu. So, mari berserah penuh :).
Dan mengenai si ‘engko’ aku rasa
waktuku sudah habis denganmu :)
Benar, cinta pesona memang harus
digiring ke kasih yang dewasa :)
Tapi bahwa kehadiranmu adalah
anugerah terindah dari Tuhan juga tidak akan terlupakan olehku. Thank u so
much. Dirimu sangat membantuku memaknai setiap hal yang kulakukan. Mari mengembangkan
sayap masing-masing. Jika suatu saat kita bertemu lagi, kita pasti akan duduk
bersama mengenang ‘perjalanan’ di suatu masa ini dan bersyukur pada Tuhan atas
pertemuan kita :)
Dan thanks God aku naik
tingkattttt dalam hal relasi : “Aku berhasil melewati ini dengan sempurna. Dia
sempurna di tangan kiriMu, tapi Engkau masih mempunyai tangan kanan :) seseorang
lain yang sempurna”.