Minggu, 04 September 2011


MISS U, GUYS…
            Benci perasaan yang berkecamuk dalam diriku saat ini. Entah apa sebabnya. Perasaan tidak nyaman, gak enak, ingin rasanya cepat-cepat kembali ke Salatiga dan berkumpul bersama teman-teman. Aku bahkan lebih memilih mengerjakan tugas yang bertumpuk-tumpuk asal di Salatiga bersama teman-teman, tidur di kamar kostku dan bisa sharing banyak hal bersama teman-teman Teologi 2008. Tetapi, itu tidak mungkin terjadi. Aku masih harus tetap berada di sini. Mungkin aku hanya belum terbiasa dengan keadaan di tempat ini, penyesuaian diri, berikut tuntutan-tuntutan yang harus kupenuhi. Aku benci diatur. Harus begini dan harus begitu. Ya, mungkin itu untuk kebaikanku tetapi aku tidak mau diatur. Aku terbiasa melakukan segala sesuatu sesuai keinginanku, tanpa menunggu orang lain mengaturku. Di tempat ini aku harus menerima kenyataan bahwa aku harus bisa seperti ini dan harus dapat seperti itu. Sedapat mungkin harus menyapa semua orang di gereja dan berbasa basi mengenai apa saja, menurutku ini bukan pribadiku. Aku takut jika yang kujalani selama ini hanya pura-pura dan pada akhirnya ketahuan belangku. Otak harus bekerja setiap saat, tidak boleh kosong, harus siap sedia dengan gagasan-gagasan baru sebab mereka berharap banyak terhadap mahasiswa PPL (atau ingin menguji). Seperti hari ini, dipaksa memberikan ide sementara otak ini rasanya sudah blank.. Telah dipaksa berpikir sedemikian rupa idenya bahkan tak kunjung muncul sementara yang meminta ide semakin mendesak.. Ya, aku GAGAL memberikan ide. Entah apa pendapat mereka… Whatever…
Arrrrrrrrrrrggggggghhhhhhhhhhhhhhhhhhh………………!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!
            Rasanya ingin berteriak sekuat-kuatnya…. Melepaskan semua yang menyesakkan dada. Aku benci semua perasaan gak enak dalam diriku, aku benci gak bisa cepat akrab dengan pemuda gerejanya, aku benci karena harus sendiri dan gak bisa cerita hal ini ke siapa-siapa (face to face). Tuhan, aku butuh seseorang disini untuk mendengar keluh kesahku, tapi aku juga takut mendapat orang yang seharusnya tidak dapat kupercaya. Aku benci………………..!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!
            Teman-teman ’08 gimana keadaan kalian? Kangen banget kumpul sama kalian, kangen banget kerja tugas bersama kalian, kangen banget berbagi cerita dan tertawa bersama kalian… Sangat sangat merindukan saat-saat bersama kalian..:) Dan inilah yang kulakukan, mendengarkan untaian lembut kalimat-kalimat ini :
We are one! Hold my hands!
We can face any fear, we are one! Don't forget!
There is nothing can break us
Though the world tries to kill you
Don't be afraid I’ll give my hands, I’m with you.
Don't be scared ‘cause we are one!
            Ya, we can face any fear. Mungkin inilah yang sedang terjadi pada diriku. Terlalu banyak ketakutan-ketakutan yang kadang membuatku berpikir : “aku harus menyudahi semua ini”. Tetapi perjalanan sebenarnya masih sangat panjang. Ini baru permulaan. Masih akan ada banyak minggu lagi untuk berada di tempat ini. Aku banyak kali memotivasi teman-teman tetapi kenyataannya aku sendiri sering gagal memotivasi diriku sendiri. Capek, lelah dan kawan-kawannya bahkan membuatku menarik nafas panjang, OMG.. ini belum seberapa. Masih akan ada bulan Desember yang pasti akan lebih melelahkan. Setiap bangun di pagi hari aku berdoa meminta kekuatan agar mampu melewati satu hari itu. Kalau di kampus aku meminta kekuatan untuk menjalani hari-hariku yang banyak, di tempat ini aku hanya meminta kekuatan untuk dapat melewati satu hari. Begitulah, setiap pagi aku memohon kekuatan untuk melewati hari tersebut. Sebab yang sering terjadi, tengah hari aku bahkan merasa sudah tak memiliki kekuatan lagi untuk menghabiskan sisa hari itu.
            Dibalik perasaan tak enak yang kurasakan, aku bertemu seorang nenek yang sudah berusia 80 tahun yang masih kuat melakukan pelayanan di 2 gereja sekaligus. Paduan Suara, perlawatan, ibadah lansia, dll. Wow… aku saja yang masih mudah sering merasa, Ah Tuhan ini terlalu berat, itu terlalu melelahkan tetapi seorang nenek seperti Oma Barnabas ini sungguh memotivasi. Ayo Is, u can do that.. Kata seorang teman (mhsw PPL juga) “Kadang kita memang perlu jatuh supaya tahu bagaimana harus bangun”. Ya, kita butuh banyak pengalaman supaya perasaan kita tidak menjadi tumpul dan menegaskan bahwa kita ini adalah manusia yang memiliki perasaan. Pengalaman yang juga tidak akan kutemui jika hanya terus berada di kampus.. Tidak ada cara lain selain menikmati pengalaman-pengalaman ini.

2 komentar: