Jumat, 29 November 2013

November 30, 2013

Woaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa gak terasa ya udah mau Desember lagiiii
Hari ini 30 November 2013 => 1 bulan menuju tahun 2014. Tinggal buka mata tutup mata udah tiba di 2014. 

Perasaan baru kemaren merayakan natal, perasaan baru kemaren pulang liburan, perasaan baru kemaren sibuk-sibuk cari tiket pesawat. Udah hampir desember lagiii...Waktu bergulir terlalu cepat. 

Udah gak tahu sih mo nulis apa, tapi ya udah nulis apa aja...

Aku bersyukurrr bangetttt di bulan November.
Mengapa?
Karena aku dapat job baru di antara sekian banyak deadline di bulan Desember besok.

Yup... seorang dosen mengajakku dan beberapa teman untuk menulis buku ajar PAK bagi SD-SMA. Aku kebagian nulis buat buku ajar kelas IX. Dan gak tanggung-tanggung, nulisnya buat Penerbit Andi Offset Yogyakarta. Dulu banget, aku bermimpi suatu kali kelak aku bakal jadi penulis yang namanya tertulis di sampul depan buku dan  dipajang di tokoh-tokoh buku. Dan thanks God akhirnya kesempatan itu datang juga. Meski mungkin ini akan jadi satu-satunya buku yang aku tulis gpp yang penting aku udah pernah nulis buku. Jadi meskipun banyak buangettt kerjaan yang harus kutangani di bulan Desember aku tahu aku pasti bisa mengerjakan semuanya karena aku tahu aku bisa dan aku mengerjakan apa yang kusukai. 

Oh iya, buku untuk Andi Offset harus sudah dicetak tanggal 27 Februari 2014 sehari sebelum hari ulang tahunku.. Ya berasa sedang mempersiapkan kado ultah untuk diri sendiri :)
Ini teman-teman penulis #teol2008

Hal kedua yang kusyukuri adalah 'kesadaranku bahwa aku sekarang sudah bekerja'. Kelihatannya aneh ya? Iya aneh. Maksud kalimat di atas adalah kesadaran bahwa aku udah kerja dan menghasilkan uang sendiri itu baru terasa ketika bulan ini aku belanja untuk mama menggunakan uangku sendiri. Walaupun memang aku mengeluarkan uang yang tidak sedikit tapi aku bahagia banget. Untuk pertama kalinya dalam hidup aku merasakan gimana rasanya membelikan sesuatu untuk orang yang kamu sayangi dengan uangmu sendiri. Aku gak menyesal mengeluarkan uang sebanyak itu. Aku justru bahagia dan puas. Aku bisa membalas 0,00000000000000000 % dari kebaikan mama untuk selama ini. Sebuah penyadaran bahwa sekarang keadaan sudah harus berbalik: mama dan papa sudah memberi terlalu banyak sekarang saatnya mereka menerima pemberian dari anak-anaknya. Begini rasanya ya waktu mama papa berkorban terlalu banyak untukku :) 

Hal ketiga yang harus kusyukuri adalah berkat-berkat Tuhan yang telah menanti di bulan Desember ^_^

Aku belum tahu apa, tapi aku yakin di bulan itu ada kado spesial dari Tuhan.
Aku mau mensyukurinya di hari ini, 30 November 2013

Semoga visi ku di tahun tergenapi dan selesai di 31 Desember 2013...

Dan yang terakhirrr semangattttttt Natal
Semangatt sibuk-sibuk Natal
Semangat berkat Natal 


Tmg, November 30, 2013
@nonaRis

Kerendahan Hati

#Tulisan yang seharusnya diposting tanggal 13 November kemaren :)


Kemarin sore bertemu salah seorang dosen dalam sebuah kegiatan di kota ini. Dosen ini adalah salah satu dosen ter-favorit saya selain karena dia rada mirip papa saya, bijak, sangat pintar, ganteng dan gaya mengajar yang membuat saya tergila-gila dengan ilmu teologi. Dulu, sewaktu kuliah saya seringkali berdiskusi dengan beliau dan saya dibuatnya terpukau dengan pemahaman-pemahaman alkitab dan tafsirannya yang menggelitik hati dan menantang untuk berpikir kritis. Beliau juga dosen produktif, dalam rentang waktu beberapa bulan beliau sudah menerbitkan 4 buah buku teologi dengan muatan sangat berbobot. Beliau sangat welcome dengan mahasiswa/i. Satu dari beberapa dosen yang benar-benar menyediakan telinga bagi mahasiswa. 

Waktu memperkenalkan diri kemarin di kegiatan tersebut, saya sangat berharap beliau akan memperkenalkan diri dengan menyebut jabatan-jabatan yang pernah dijabat sebelumnya beserta kehebatan-kehebatan lainnya dan menyebutkan dimana beliau berkuliah dsb. Namun yang terjadi justru beliau sama sekali tidak menyebut jabat-jabatannya selain bahwa ia adalah seorang pendeta dan dosen. Dalam sharing tentang jemaat dimana ia menyebut berbagai hal yang telah dilakukannya di gerejanya, juga tidak terlihat ia menyebutkan jabatan penting dan peran pentingnya disana. Ia selalu memakai nama 'kami' yang berarti bahwa ia bekerja sama dengan orang lain.  Dosen ini sangat rendah hati.

Jarang menemukan orang yang tidak pamer dengan kelebihan kelebihannya, prestasinya, pendidikan yang tinggi dan karya-karya yang sudah dihasilkannya. Namun dosen saya ini menunjukkan dengan baik bagaimana bersikap rendah hati. Saya yang justru malu, saya berharap ia akan 'menyombongkan diri' seperti yang lazim dilakukan orang kebanyakan. Dia bukan saja rendah hati namun juga merendah. Kekaguman dan penghormatan yang dibangun orang lain terhadapnya justru lahir dari wibawa kesederhanaannya. Sepintas ia seperti bukan orang yang berpendidikan tinggi tapi sampai orang mendengar ia berbicara, orang akan sangat menghargai dan menghormatinya. Dia, benar-benar pendeta yang menunjukkan bahwa ia adalah pendeta sementara banyak pendeta lainnya 'gila hormat'.

Kamis, 21 November 2013

Ruang di Hati

Seseorang yang pernah singgah di hati sebenarnya tidak benar-benar pergi meninggalkan kita, mereka selalu punya tempat di salah satu sudut hati kita dan akan kembali memenuhi memori kita saat kita berada di setting suasana seperti dulu waktu kita masih bersama mereka. 

Jenis makanan, wangi parfum, harum kue, tempat akan sukses mengingatkan kita pada seseorang. 

Hari ini perbincangan seputar 'bubur ayam' mengingatkanku pada seseorang di masa lalu...

Ternyata perjalanan panjang telah kulalui untuk tiba di hari ini...

Kisah itu ada hampir di ujung jalan dari perjalanan panjangku...

Bubur ayam ini mengajarkanku satu hal: "banyak orang datang dan pergi dalam hidup kita, hanya mereka yang benar-benar meninggalkan kesan mendalam di hati kita yang kita ingat selalu => kebaikan, kepedulian, perhatian, kasih, dan sesuatu yang kita namakan cinta. Hanya mereka yang menunjukkan hal-hal ini pada kita yang menempati ruang-ruang di hati kita dan tidak pernah pergi..."

Terima kasih untuk seseorang di masa lalu itu...

Terima kasih 'bubur ayam'...



Tmg, November 21, 2013
@nonaRis

Selasa, 05 November 2013

Puncak Posong

Selamat siang.............. `\(^_^)/`
Ini postingan yang seharusnya ditulis semalam, tapi berhubung aku terlalu 'tepar' untuk menulis maka tulisan ini aku tulis saat ini. 

Segar, sejuk, indah, kagum, dan puas....
Itulah yang kurasakan ketika mendaki ke puncak POSONG, salah satu tempat wisata di Temanggung. Jalanan berbatu, udara sejuk beserta terpaan angin basah, pohon pinus dan cemara berjejer di tepi jalan seperti ditanam berbaris oleh pemiliknya, keceriaan dan wajah penuh sukacita di mata adik-adik sekolah minggu yang puas karena permintaan mereka untuk mendaki puncak posong dipenuhi, dan perasaan bebas berada di alam yang indah, semuanya menjadi pengalaman termahal sore itu. Sungguh sebuah suguhan terindah dari sang Pencipta. Canda dan gelak tawa adik-adik sekolah minggu menghapus lelah akibat perjalanan yang jauh dan menjadikan jarak yang harus ditempuh dengan berjalan kaki sejauh 3km itu menjadi enteng dan sangat dinikmati..... 
Namun, keceriaan itu terganggu oleh suara deru hujan yang semakin mendekat. Dan di luar perkiraan hujan pun turun dengan sangat derasnya padahal kami baru mendaki setengah perjalanan. Hujan deras itu hanya membutuhkan waktu 10-15 detik untuk membuat kami basah kuyup. Dan pengalaman yang paling jarang terjadi akhirnya terjadi. Aku tipe orang yang paling jarang menyerah tapi sore itu aku harus menyerah dan pulang alias turun dari pendakian karena hujannya yang sangat deras, angin pegunungan yang sangat kencang ditambah air yang mengalir deras turun ke bawah yang juga mengikuti jalan setapak yang kami ikuti. Dan aku sedang bersama dengan beberapa guru dan sejumlah adik-adik sekolah minggu. Mereka menggigil kedinginan sementara di samping kiri dan kanan hanya ada pohon-pohon padahal kami harus menempuh perjalanan menurun sepanjang kira-kira 1,5 km. Tapi aku belajar banyak dari adik-adik ini. Mereka semua menggigil kedinginan (walaupun sangat menyukai hujan tak urung juga kala itu aku menggigil kedinginan, telinga sakit, jari-jari tangan kaku) tapi mereka berjalan sambil bernyanyi dan tak sedikitpun mengeluh. Luar biasa! Mereka yang mendesak kami para guru sekolah minggu untuk mendaki puncak posong saat kembali dari acara Camp Rohani Anak di Wonosobo. Mereka berjanji untuk berjalan kaki dan siap menerima semua konsekuensi ketika mendaki. Mereka membuktikan janji mereka. Mereka tidak mengeluh sedikitpun melainkan tersenyum dan menikmati setiap pukulan hujan di tubuh mereka dan terpaan angin pegunungan yang sangat dingin. Senyuman di wajah gembira mereka membuat hatiku tenang. Mereka mampu bertahan di cuaca yang sangat dingin itu dan tetap memuji Tuhan. Lalu ketika hampir tiba di dekat bus yang kami tumpangi seorang bapak pemilik pick up memberi kami tumpangan. Semua masih menggigil kedinginan di dalam bus tapi mereka masih bersenda gurau menceritakan pengalaman seru di tengah hujan. Bahkan ketika di warung makan pun mereka masih tertawa lepas menikmati segelas teh panas. Ahh anak-anak ini mengajarkan dengan bijak bagaimana bertanggung jawab dan menikmati setiap detail perjalanan. 

"Hujan sederas apapun akan mendatangkan sukacita dan kegembiraan jika dinikmati"

Bahagia rasanya berada di tengah mereka :)



@nonaRis
November 06, 2013

Senin, 04 November 2013

BAGAIMANA RASANYA?!

Bagaimana rasanya disakiti?

Bagaimana rasanya diperlakukan tidak adil?

Bagaimana rasanya tidak dianggap?

Bagaimana rasanya dibeda-bedakan?

Bagaimana rasanya didiskriminasi?

Bagaimana rasanya jika kamu mengorbankan hampir seluruh tenaga dan waktumu untuk suatu hal tapi kamu tidak dihargai sesuai dengan pengorbananmu?

Bagaimana rasanya melihat kawan seperjuangan menerima apresiasi yang lebih dengan pengorbanan waktu & tenaga yang sama denganmu?

Bagaimana rasanya jika kamu merasa punya potensi tapi terdampar di tempat yang dalam ukuranmu sama sekali tidak potensial?

Bagaimana rasanya rasanya berada di tempat yang tidak kamu inginkan?

Bagaimana rasanya dieksploitasi?

Bagaimana rasanya terjebak di neraka?

Bagaimana rasanya menahan amarah?

Bagaimana rasanya menjadi marah?

Bagaimana rasanya bertahan?

Bagaimana rasanya DIPROSES DI PADANG GURUN oleh TUHAN?

Bagaimana rasanya DIASINGKAN dari tempat POTENSIAL oleh TUHAN?

Bagaimana rasanya DIBUANG ke 'babel' oleh TUHAN?

Bagaimana rasanya HARUS BERTAHAN di babel dan mengusahakan kesejahteraan kotanya?

Bagaimana rasanya HARUS MEYAKINI ADA MASA DEPAN YANG PENUH HARAPAN saat ENGKAU sedang berada di dalam PEMBUANGAN?

Bagaimana rasanya HARUS PERCAYA bahwa pemulihan dari TUHAN akan segera tiba saat ENGKAU sedang dalam semua posisi ini?

Bagaimana rasanya?

Bagaimana rasanya?

Bagaimana rasanya?

Bagaimana rasanya?

Hanya ENGKAU yang tahu

Sungguh hanya ENGKAU yang tahu

Karena hanya ENGKAU yang PERNAH MERASAKANNYA

BABEL mungkin TEMPAT BELAJAR

BABEL mungkin DAPUR KEMURINIAN

BABEL mungkin ANAK TANGGA AWAL MASA DEPAN YANG PENUH HARAPAN

Sabar dan tenanglah hai jiwa,

BABEL akan segera berakhir!

Ya! Segera berakhir!

Mungkin esok, mungkin lusa, mungkin bulan depan, mungkin tahun depan. 



@nonaRis
November 04, 2013


Jumat, 01 November 2013

Yaiiii Welcome November ^_^

Uyeeeeeeeeeeeeeee
Welcome November....
Bulan baru
Semangat baru
Berkat baru
dan tugas baru

Yup tugas baru
Akhirnya setelah beberapa bulan gak berdiri di mimbar bulan ini aku dapat tugas berkhotbah (ibadah minggu). Yeiiii senang.... Tugas ini akan menyadarkanku bahwa aku ini lulusan teologi yang tugasnya gak jauh-jauh dari berkhotbah. Terlalu lama gak berdiri di mimbar juga gak baik bagi kesehatan, wkwkkwkw kemampuan menafsir maksudnya. Dan aku menerima tugas pelayanan ini dengan senang hati, yeyyeye 17 November 2013

Kayaknya memang memasuki bulan November aku berkenalan dengan hal-hal baru. Gak tahu akan ada hal baru apalagi tapi yang jelas salah satu hal baru adalah menjadi Pemandu Nyanyian Jemaat (PNJ) di kebaktian minggu besok. Hayoeeee... kalo urusan nyanyi aku memang harus mengakui aku sangat lemah di bidang yang satu ini. Kalo suruh ngajar, khotbah, liturgos gak papa deh asal jangan nyanyi tapi ini tugas dan gak ada salahnya mencoba hal yang baru. Latihan tadi sih sudah cukup baik, mari berharap besok berjalan dengan baik. Dan sepertinya aku memang harus berdoa banyak-banyak. Gak lucu kalo berdiri di depan tapi gak tau lagu kan...

Btw aku punya pengalaman  seru hari ini yang diatur Tuhan dengan begitu kerennya. Aku berlatih di gereja hingga jam 21.00 tadi lalu pulang dan mendapati rumah terkunci sedangkan aku gak membawa kunci, hp dua2 mati, dan gak kenal tetangga satu pun. Jadilah aku duduk di di depan rumah menikmati malam. Karena gak ada kerjaan aku memilih untuk menghayal, berjelajah dengan pikiranku sendiri memikirkan akan berkhotbah apa untuk persekutuan Lansia besok senin. Memang kalo mo dipikir-pikir aku gak punya cukup waktu, besok padat, minggu apalagi (paginya ibadah syukur HUT GKI Tmg & sorenya puncak perayaan) jadi gak mungkin aku bisa mempersiapkan khotbah untuk hari seninnya, Tapi memang Tuhan keren, tahu  saat yang tepat memberi inspirasi, ketenangan, tempat yang nyaman untuk berimajinasi dan yang paling utama menyediakan 1 jam berkualitas untukku. Waktu yang mungkin gak seberkualitas tadi jika aku gak lupa bawa kunci. Aku mengambil sebuah pena dan kertas dari dalam tas dan mulai menuangkan pikiran-pikiranku lalu jadilah 1 khotbah untuk besok senin dalam waktu 1 jam. Tugasku selesai dan ibu belum juga pulang lalu aku iseng memeriksa kotak koran siapa tahu ibu meninggalkan kunci di situ dan ternyata benar di sana ada kunci. Waktu lihat kuncinya aku cuma senyum lebar dan bilang: Aiiihhh Tuhan, Engko memang pandai bercanda, makasih su kasih waktu indah buat sa bikin khotbah sampe selesai. Tuhan memang sengaja menggerakkan  hatiku memeriksa kotak koran setelah khotbahnya selesai kubuat. Ahhh Tuhan, Engko memang kerennnnn (y)

Selamat malam Tuhan yang kerennnn
^_______^



@nonaRis
November 01, 2013