Kamis, 27 Februari 2014

Edisi ulang tahun

Yeiiiiiiiiiiiii............ 28 Februari 2014
So excited...
Meski berbeda jauh dari tahun-tahun sebelumnya tanpa kehadiran teman-teman di Salatiga yang sekarang sudah tersebar ke seluruh Nusantara *cieee bahasanya* jadi menurutku tahun ini bakal sepi. Namun saya salah. 
Anak-anak murid kelas 5 yang sudah hampir sepanjang bulan ini menyanyikan lagu "happy b'day" saat masuk ke kelas mereka karena mereka gak tahu tepatnya tanggal lahirku
Jadilah ketika hari ini aku membagi-bagikan makanan pada guru-guru dan tante-tante di kantin mereka jadi tahu kalau ulang tahunku hari ini dan hebohlah satu sekolah *bahasanya... gak juga kalee*
Dan ternyata kelas 5B ini sudah menyiapkan kejutan bertahap
kejutan pertama dengan memanggilku paksa ke kelas mereka dan mereka menyanyi sekeras-kerasnya "selamat ulang tahun"


kelas 5b tapi sesi 2

Kelas 2 menonton dari luar dan mereka tak mau kalah, heboh-heboh di depan pintu, masing-masing balik ke kelas dan menyiapkan lagu, hihiihih 

Kelas 2

Kelas 2


Salah satu murid memanggilku untuk ke kelas 2, hihiihih 




Belum selesai ternyata di kelas 5b ada kejutan part 2, ini bagian intinya. Mereka sudah menyiapkan tart, ada seksi pemaksa, maksudnya yang memaksa saya harus ke kelas mereka. Jadilah, kejutan part 2






 
Tak lupa kadoanya...
Bengbeng adalah pemberian Fabe, anak kelas 2. Itu pasti bagian jajannya hari ini. Dia mau memberikannya untukku... #terharuuu

Butter cookiesnya adalah pemberian Putra, anak kelas 2 juga. Dia datang ke kantor dan berbisik: "miss ester katanya ultah ya?" "iya" "Tak kasih ini ya miss, selamat ulang tahun"
Dia mengeluarkan butter cookies dari saku celananya. Aku bertaruh ini juga pasti jajanannya hari ini. #terharuuu lagi

Kadonya adalah pemberian Nike, anak kelas 5B, motor dari semua kejutan dari kelas 5b. Isinya adalah hiasan salib dan dan anak berdoa. Pilihan yang bagus, mengingatkanku untuk rajin berdoa. 
kan,... aku selalu senang dengan pemberian....:)
Anak-anak ini membuatku hariku terasa sangat spesial, berasa jadi ratu sehari...
terima kasih, terima kasih, terima kasih, terima kasih 
anak-anak selalu menginspirasiiii
Selamat ulang tahun dirikuuu \(^_^)/

Rabu, 26 Februari 2014

Sahabatku senang memberi kejutan

Hari ini kelas 2 ulangan harian
Soal terakhir berbunyi: mengapa kita berempati pada orang lain?
Jawabannya beragam, namun ada satu jawaban yang mengusikku
"karena Tuhan telah terlebih dahulu menunjukkan empatinya pada kita."
Aku ingin bertanya lebih lanjut: "kapan?"
Ah.. pertanyaan yang bodoh
Aku ini guru agama, masa gak tahu?
Dan bertanya pada anak kelas 2? yang benar saja...

Aku urungkan niatku, memilih merenungkan kalimat tersebut
Benarkah demikian? Pada saat mana ia berempati padaku?
Apakah ia juga merasakan betapa hatiku merana?
Apakah ia juga terluka saat aku terluka?
Lalu, apa yang telah, dan akan Ia lakukan?
Menonton? mungkin...
Aku gak punya ide lain

Aku bertanya-tanya: kenapa Ia justru membuat keadaan jauh lebih rumit disaat aku benar-benar ingin mempercayainya kembali?
Philip Yancey bilang: keraguanlah yang justru membuat ia bertahan pada kepercayaannya terhadap orang ini. Namun aku belum melihat kalimat ini bekerja banyak padaku selain bahwa aku masih membaca Alkitab, membaca buku2 teologi dan tidak berdoa

Orang ini yang dulu kusebut sahabat,
Seseorang yang tanpa ragu-ragu aku pilih
Membuang semua mimpi di bidang lain saat aku memutuskan memberikan seluruh hidupku untuk hidup bersama dia.
Aku ingat betapa dulu aku sangat antusias memilih jalan ini
Betapa bangga orang tuaku melihatku memilih dia

Namun, setelah tahun-tahun berlalu
Aku ragu, apakah ini pilihan yang tepat?
Ia tiba-tiba saja berubah menjadi sahabat yang demikian menyebalkan, yang sulit dipahami, yang penuh kejutan, dan yang jarang mau menjelaskan alasan dibalik setiap hal yang telah ia buat. 
Aku putus asa padanya, 
Sahabatku ini, aku tidak tahu dimana letak kesalahan hubungan kami, 
aku harus mengalah lagi, mungkin aku yang tidak pernah tuntas memahaminya
kami memang berbeda, ia senang memberiku kejutan bahkan disaat aku tidak senang menerima kejutan
Ia senang menguji kesetiaan dan kesabaranku sedangkan aku paling tidak suka diuji
Ia bahkan tak segan-segan memustuskan sesuatu bahkan sebelum bertanya padaku apalagi meminta persetujuanku, 
Ia senang melakukan semuanya sepihak, lalu saat semua berjalan tidak sesuai rencana dan harapanku, ia memintaku untuk mempercayainya
Ia menjadi sangat menyebalkan ketika aku bertanya banyak hal namun tak satu pun yang dijawabnya meski ia punya semua jawabannya

Sungguh, sahabatku ini lebih banyak menyebalkan akhir-akhir ini
Namun ada sebuah kenyataan yang entah harus disambut gembira atau sedih bahwa aku tidak dapat pergi darinya, tepatnya bahwa ia tidak dapat menjauh dariku
Sebenarnya aku tidak benar-benar memiliki seorang sahabat yang lebih baik dari dia
hanya dia satu-satunya yang kumiliki
meski ia banyak membuatku marah, ia satu-satunya yang paling bisa kuandalkan di saat-saat tergenting di hidupku

kami sedang marahan
kami ah tidak lebih tepatnya aku yang sedang menata perasaan
ia sedang menyiapkan kejutan, 
lagi-lagi aku gak suka kejutan
tapi ia sahabatku
pemberian sahabat tak boleh ditolak, kan?

semoga kami, eh tidak, salah, semoga aku lekas menemukan jalan berbaikan dengannya
dan sahabatku ini sedang menatapku menulis, menonton di sampingku
mungkin ia tersenyum, ah.. aku sungguh tak peduli,
tunggulah sampai kita berbaikan
aku hanya ingin memarahimu sekali ini lagiii
cobalah membuat hal ini jauh lebih mudah
bantu aku menemukan jalan pulang padamu, sahabatku...


sahabatmu,
edww



Selasa, 25 Februari 2014

Jangan terlalu setia melayani!!

Siapa bisa mengelak dari kematian?
Tidak ada satu pun!
Setiap orang suka atau tidak, siap atau tidak, akan berhadapan dengan hal ini
Tidak ada hal yang paling pasti mengenai masa depan selain bahwa setiap orang pasti akan mengalami kematian
Bagi yang mengalaminya mungkin itu adalah awal bagi sebuah kehidupan baru di seberang sana
Namun, bagi yang ditinggalkan, dunia rasanya berhenti berputar apalagi jika kehilangan terjadi berturut-turut
Semalam mendapat kabar bahwa kakak kandung dari Alm. kak Ady juga telah dipanggil pulang oleh Tuhan

Entah harus berkata apa, luka lama karena kepergian kak Ady belum juga sembuh sekarang harus menerima kabar serupa. 
Bagaimana mungkin dua orang bersaudara yang mendedikasikan seumur hidupnya untuk melayani Tuhan, Dia biarkan mereka meninggalkan begitu saja bahkan dengan penderitaan hebat sebelum meninggal.

Aku bertanya-tanya: "belum cukupkah bagi Tuhan apa yang mereka korbankan selama ini sehingga Tuhan merasa perlu membuat mereka demikian menderita dengan penyakit yang sama?" Sungguh tega! Bagaimana Allah semacam ini dapat menjelaskan hal ini dan membuatku mengerti?

Ketika kak Ady pergi, aku berjuang mati-matian menerima dan menjelaskan dengan akalku bahwa kak Ady mungkin sedang 'dibanggakan' Tuhan pada Iblis seperti kisah Ayub lalu Allah membiarkan kak Ady pergi begitu saja.

Namun, kali ini? Teologi apa yang mau dibangun? 
Terluka kembali, marah, kesal, dan satu-satunya Pribadi yang layak bertanggung jawab adalah: TUHAN
Bagaimana IA menjelaskan hal ini?

Mungkin dengan berat hati aku harus menyimpulkan hal ini: "jangan terlalu mendedikasikan seumur hidupmu bagi TUHAN, apa yang kemudian dialami oleh orang-orang ini? Penderitaan tiada akhir! Bahkan tidak ada kematian terhormat! Yang ada hanya kematian tak berdaya karena menderita. Jangan terlalu setia! Jangan terlalu berdedikasi melayani!"

Sungguh Tuhan, aku hanya takut, aku berakhir sama seperti mereka... 



Temanggung, 26 Februari 2014

Kamis, 20 Februari 2014

Gila atau tergila-gila?

Waktu kuliah aku gila belajar
tidak di kampus, kos, gereja
aku selalu ingin menjadi yang nomor satu
ingin diakui
aku selalu menyukai saat dimana teman-teman menanyakan ini itu padaku
bagiku itu masa-masa terindah

Waktu pelayanan aku gila pelayanan
tiada hari tanpa pelayanan
pergi pagi pulang malam
Jangan tanya berapa banyak malam minggu yang aku nikmati layaknya akan muda lainnya
'Hampir tak ada'
Malam mingguku adalah pelayanan pelayanan dan pelayanan
Dimana lagi aku habiskan malam mingguku kalau tidak di gereja?
Sisa malam kuhabiskan mempersiapkan bahan khotbah, alat peraga dan aktivitas
Hari minggu bahkan tak istirahat

Saat kerja aku juga gila kerja
Pergi pagi pulang malam
Menjalani dua profesi sekaligus bukan hal yang mudah
Kamu tidak dapat menggilai 2 profesimu sekaligus
Ya, aku menggilai salah satunya dan itu pelayanan

Aku gila pelayanan
Aku jarang mengeluh tentang pelayanan
Keluhan-keluhan yang kulontarkan jika ada pelayanan dadakan 
sebenarnya tidak benar-benar mewakili perasaanku
Aku hanya ingin diperhatikan mungkin bahasa yang lebih halus aku sedang pamer

Apakah aku juga gila jatuh cinta?
Mungkin lebih tepat jika aku tergila-gila pada seseorang
Lalu saat aku menyadari aku akan gila karena menyukainya
aku memilih untuk menggilai kuliah, pelayanan dan kerja
Begitulah, saat aku tergila-gila pada seseorang 
dan orang itu bukan tipe orang dapat kuterima dengan akalku
aku akan mulai gila pelayanan dan kerja

Jadi, apakah aku gila jatuh cinta?
mungkin kamu bisa mengajariku bagaimana menjadi gila karenamu..


Selasa, 18 Februari 2014

Lalu, aku memberimu apa?

Terdengar suara seorang cewek kecil memanggilku pagi tadi
Dengan rasa penasaran, aku membuka pintu
Di depanku berdiri seorang gadis kecil yang manis dengan sebingkis kado di tangannya
Sejenak aku berpikir, aku tidak sedang berulang tahun
Aku baru akan berulang tahun minggu depan
Tapi gadis kecil ini memanggil namaku tadi
Ini bukan keegeran, pasti bingkisannya untukku
Mungkin saja pengirimnya sengaja mengirimkan kado sebelum ulang tahunku

Si gadis kecil masih terpaku memandangku, mungkin terpesona
atau kebingungan..
Lalu dia menyodorkan bingkisan itu: "kak, ini untukmu... kakakku mengirimkannya untukmu sebagai ucapan terima kasih karena kemarin sudah menolongnya"

Aku bengong...
kakak yang mana?
Cowok?
Cewek?
"kakak siapa?"
"itulah loh kak, cowok yang kemarin kakak nolongin ketika ditilang polisi"
Otakku bekerja dengan cepat, ditilang, cowok, jalan, kemarin
lalu amnesiaku mendadak hilang: "oh............ yang minggu lalu ditilang dan lupa membawa SIM dan dompet?"
Si gadis kecil mengangguk

ahh si cowok cakep yang sempat membuat tidur malamku terganggu
jadi, gadis kecil dan cantik di hadapanku ini adalah adiknya?
wow...
aku speechless
dan kini di hadapanku adiknya berdiri dengan bingkisan di tangannya
tapi dari mana dia tahu nama dan rumahku?
ah kartu nama, kartu itu benar-benar berguna

Dengan perasaan bercampur aduk aku menerima bingkisan itu
si gadis kecil pun pamit.

Aku mengambil bingkisan itu dan menemukan ada secarik kertas bertuliskan "terima kasih sudah menolongku, waktu itu aku tergesa-gesa. Aku harus tes wawancara. Saking gugupnya aku lupa membawa dompet. Dan ya.. aku ditilang. Saat itu aku berdoa agar Tuhan mengirimkanku seorang penolong, lalu kamu datang. Aku belum sempat mengucapkan terima kasih waktu itu karena aku hampir telat wawancara. Terima kasih, aku sangat berharap pertolonganmu waktu itu menjadi awal yang baik bagi kita."

Aku terpana,
mimpi apa aku semalam?
Pertolongan?
Aku bahkan sudah melupakan hal itu

Bingkisan itu...
Aku terlalu senang untuk membukanya
Sebuah cake berwarna biru yang aku gak perlu memakannya untuk tahu seperti apa rasanya

Aku selalu senang dengan pemberian
Kali ini pun ia
Di sana ada perhatian yang tulus
Dan aku selalu menghargai setiap perhatian 

Dalam hati aku berbisik
'Semoga menjadi awal yang baik, seperti harapannya'

Aku memandangi bingkisan itu lagi
Ahh warnanya biru
seleranya boleh juga
dan aku tersenyum....:)



Jangan bergerak ke arah sana

Berulang-ulang kali aku menahan diri dari meng-klik icon bergambar huruf F dan berwarna putih dan icon burung merpati itu
Mengarahkan mouse ke icon itu berarti membuka pintu bagi rasa galau
Entahlah.. berkeliaran di jejaring sosial itu seperti membiarkan diri terbawa arus pada pesonanya
Tak ada yang benar-benar menarik darinya
Hanya saja, perintah otomatis dari otakku selalu bekerja lebih cepat sebelum aku sempat berpikir
Begitu saja tanganku memegang mouse dan mengetikkan namanya di sana
Setelah puas memandangi fotonya kepo dengan segala aktifitasnya
aku menutup tab itu dengan perasaan jauh lebih galau dari sebelumnya
Ahh.. mungkin memang harus menarik diri
Mungkin memang harus belajar 'berpuasa'
Berpuasa untuk mengajari diri sendiri bagaimana menghargai waktu
Belajar memberi ruang pada diriku untuk berpikir
Setidaknya mengembalikan kewarasan dalam taraf yang normal

Ah... dia membuatku kecanduan 

Kamis, 13 Februari 2014

Happy Valentine Day?

Yaii... it's valentine day
Happy valentine......

Walaupun setiap hari adalah hari kasih sayang, hari ini sangat spesial. 
kenapa?
Sebab hari ini hari bagi semua warga Indonesia untuk berbagi kasih sayang, lebih peka, peduli dan berempati pada saudara-saudari di Kediri yang semalam terkena bencana meletusnya Gunung Kelud. 

Bangun pagi seperti biasa
ternyata di luar hujan abu, daun-daun tertutup abu,
sempat gemetar karena berpikir yang meletus adalah gunung Merapi
cepat-cepat menyalakan TV ternyata gunung Kelud.
jalanan putih, jarak pandang 5-7 meter
dan sekarang dada sesak, mungkin karena menghirup abu saat mengajar tadi

Di dua kelas yang kuajar hari ini, kami sempat berdoa bersama untuk Kediri
Tuhan Maha Kuasa, Tuhan yang mampu kendalikan alam semesta

Melihat langsung hujan abu, membuatku berpikir tentang betapa kecilnya hidup manusia di alam semesta ini.
Dan aku hanyalah salah satu dari sekian banyak abu yang beterbangan di udara
Tapi aku yang hanya debu tak berarti itu, sangat berharga di mata Tuhan

Wow... merenungkan ini membuatku terpesona
sebutir debu berharga di hadapan Tuhan pemilik alam  semesta

Kemana debu dapat berlari?
ia hanya dapat terbang ke mana angin meniupnya
tapi dalam tiupan angin itu, ada tiupan nafas kehidupan dari Allah


mungkin memang ini waktu yang tepat untuk berefleksi
waktu untuk mengevaluasi persahabatan dengan alam
waktu untuk menebar cinta pada ibu pertiwi
waktu untuk mengambil abu, berkabung dan mengakui segala kekilafan

waktu ini hanya dapat berarti jika di sana ada penyesalan
komitmen untuk memperbaharui sikap
semoga alam ini memaafkan sikap kita manusia
semoga Tuhan menyayangkan kita kembali
betapa menderita bumi ini
saat-saat inilah ia mengamuk, 
mengungkapkan isi hatinya

semoga kita lekas-lekas sadar dan berbalik

pengampunan tersedia bagi mereka yang menyesal
pengampunan menanti kita...

hari valentine, hari berefleksi
selamat hari kasih sayang
selamat berbalik arah...





Rabu, 12 Februari 2014

Iman

Sangat merasa perlu mengabadikan status saya di salah satu jejaring sosial.
Semoga ini mengingatkan saya selalu


Membuka file-file lama lalu tertegun membaca kalimat ini: “kadang kita yang keras kepala ini harus mengalami ada di titik terendah dalam hidup agar dapat takluk di bawah rancangan Tuhan yang indah.” 
berpikir cukup lama ketika membaca buku Philip Yancey hari ini: “iman berarti selalu percaya pada apa yang tidak bisa dibuktikan, mengabdikan pada apa yang tidak pernah bisa kita pastikan. Orang yang hidup oleh iman harus melangkah berdasarkan bukti yang tidak lengkap, percaya di muka pada apa yang hanya akan masuk akal saat menoleh ke belakang.” 
Iman berarti memutuskan untuk berjalan, tanpa bisa melihat akhir dari cerita perjalanan dan mungkin bahkan tanpa bisa melihat langkah selanjutnya. Kita tidak melihat dulu baru bertindak, kita bertindak lalu melihat.