Candy Ladies itulah nama yang kami berikan
bagi kos-kosan kami yang beralamat di Jl. Kemiri Candi. Awalnya sih nama
kosannya Candi Putri tapi karena penghuninya manis-manis, kami sepakat menggantinya
menjadi Candy Ladies \^_^/. Nama ini
cukup terkenal pemirsa… gak narsis sih cuma di kalangan saudara se-suku
kosan-ku ini cukup terkenal dan bahkan beberapa kali dijadikan semacam
basecamp. Oh ya, teman kosku semuanya berasal dari pulau yang sama, hehhehe
jadi berasa di tempat asal kami.
Hampir 5 tahun aku habiskan di ‘rumah’ ini. Selain
karena memang aku malas pindah-pindah, kosan ini sangat nyaman dan menyenangkan
apalagi bapak kos yang super duper ramah, baik, bersahabat, rajin, suka
menolong (pintar nabung juga kali ya, hehhehe). Kalau misalnya anak kos
kesulitan mengenai sesuatu hal yang berkaitan dengan kos-kosan yakin deh dalam
waktu paaaaling lama 1x24 jam semuanya beress. Gak pernah deh nemu orang
apalagi bapak kos kayak bapak kosku ini yang kalo dimintai tolong langsung
ninggalin pekerjaannya dan turun tangan menolong. Kurang lebih 5 tahun di Candy
Ladies tapi belum pernah sekalipun aku beli bola lampu padahal lampu di kamarku
sempat mati beberapa kali. Bisa ketebak kan kalo yang gantiin bola lampunya
bapak kos? Salut deh pokoknya bapak kosku itu. Beliau pantas dijuluki bapak kos
terbaik sepanjang sejarah (y). dan yang gak kalah pentingnya adalah tiap hari
raya Idul Fitri Candy Ladies selalu kebanjiran makanan (kecuali tahun ini sih
karena aku keburu pulang ke tempatku saat ini) jadi gak sempat deh nyicipin
opor ayam dan ketupat buatan ibu kos.
Kosan ini hanya memiliki 10 kamar tapi kini dihuni
11 orang (minus aku hehehhe karena aku dah pindah). Suasana kosan yang sangat
nyaman, menyenangkan, bersahabat dan saling berbagi di antara semua
penghuninya. Hal yang paling kusukai adalah suasana nobar di ruang tamu, masak
bareng, makan bareng, ngopi bareng di pagi hari dan yang paling jadi ciri khas
adalah ‘perang sound’. Yang satu ini memang suasana yang paling kurindukan
(walopun dulu waktu skripsi ini hal menjengkelkan karena gak bisa konsen nulis)
tapi sekarang ini hal yang paling dirindukan. Kamar satu mendengdangkan lagu
pop rohani (biasa aku, hihihihi) sekarang ada generasi penerusnya => Anggi
(maklum anak teologi :p), kamar lainnya reggae, yang lainnya lagi jazz, pop,
dan smuanya full music sampe bingung mau dengar yang mana. Kadang-kadang juga,
di kamar musik diputar keras-keras tapi yang punya kamar malah nonton tv di
ruang tamu, ckckckck. Inilah keunikan kosanku. Ini tampilan kosku jika dilihat
dari depan, kelihatan seperti rumah sih J. Rumah yang selalu kurindukan
bersama orang-orangnya ^_^
Berikut ini salah satu momen kanarsisanku bersama personil
candy Ladies, foto diambil di ruang tamu, udah lupa tanggal berapa yang jelas
sebelum bulan September 2011 karena rambutku masih panjang ^_^
Dan kalo foto di bawah ini adalah personil lengkap,
diambil saat syukuran wisudaku. Ehh ada yang gak hadir ding, mama bunga, kak asty dan
tetin.
Yup. Beginilah kenarsisan kami di Candy Ladies. Kadang-kadang
aku bertanya-tanya, apa sih yang aku senang banget pulang Salatiga? Harusnya gak
ada alasan loh, kerjaan? Gak ada. Pacar? Boro-boro. Hal penting lainnya? Gak juga.
Terus apa dong??? Harus diakui, rumahku ini yang kurindukan. Candy Ladies bukan
sekedar kosan tapi rumah bersama, disitu kenyamanan tercipta, penerimaan dan
pengakuan. Sebab hal utama yang paling dibutuhkan seseorang dalam sebuah rumah
ketika pulang dari pekerjaan/petualangan yang melelahkan di luar rumah adalah
kenyamanan, penerimaan, dan pengakuan. Gak ada gunanya punya rumah mewah kalo
kita gak nyaman disana, gak ada gunanya rumah besar kalo kita gak diterima
disana, gak ada gunanya rumah indah kalo keberadaan kita gak diakui disana. Kurasa
aku sudah bisa menjawab pertanyaan: kenapa aku senang banget tiap kali pulang
ke Candy Ladies? Yup. Karena itu rumahku. Disana kutemukan kenyamanan,
penerimaan, pengakuan bahkan kasih mesrah dan keakraban. Rumah bukan sekedar
tempat berteduh tapi tempat persembunyian sekaligus pemulihan kekuatan dikala banyak
masalah yang dihadapi di luar rumah, tempat dimana kita berhenti berpura-pura
dan leluasa menjadi diri kita sendiri. Aku kangen Candy Ladies karena aku belum
menemukan suasana ‘rumah’ di tempat baru di kota baru ini. Tulisan ini sukses
buat aku kangen sejadi-jadinya pada rumahku di Sumba dan rumah Candy Ladies. Btw, tengkyuu teman2 Candy Ladies, tengkyuu bapak kos, dan tengs dobel2 Tuhan :*
jadi terinspirasi untk nulis kosanku di semarang :)
BalasHapus'bis udah bingung mau nulis apa heheh..:)
heheheh ayo kak ditulis aja
BalasHapusato nulis ttg lagunya Regina yg judulnya "Anugerah Terindah"
terima kash CL..hehe
BalasHapuswah dibaca sama kak adi juga nih :)
Hapuskapan2 berkunjung lagi kk