Senin, 12 Agustus 2013

CANDY LADIES

Candy Ladies itulah nama yang kami berikan bagi kos-kosan kami yang beralamat di Jl. Kemiri Candi. Awalnya sih nama kosannya Candi Putri tapi karena penghuninya manis-manis, kami sepakat menggantinya menjadi Candy Ladies \^_^/.  Nama ini cukup terkenal pemirsa… gak narsis sih cuma di kalangan saudara se-suku kosan-ku ini cukup terkenal dan bahkan beberapa kali dijadikan semacam basecamp. Oh ya, teman kosku semuanya berasal dari pulau yang sama, hehhehe jadi berasa di tempat asal kami.
Hampir 5 tahun aku habiskan di ‘rumah’ ini. Selain karena memang aku malas pindah-pindah, kosan ini sangat nyaman dan menyenangkan apalagi bapak kos yang super duper ramah, baik, bersahabat, rajin, suka menolong (pintar nabung juga kali ya, hehhehe). Kalau misalnya anak kos kesulitan mengenai sesuatu hal yang berkaitan dengan kos-kosan yakin deh dalam waktu paaaaling lama 1x24 jam semuanya beress. Gak pernah deh nemu orang apalagi bapak kos kayak bapak kosku ini yang kalo dimintai tolong langsung ninggalin pekerjaannya dan turun tangan menolong. Kurang lebih 5 tahun di Candy Ladies tapi belum pernah sekalipun aku beli bola lampu padahal lampu di kamarku sempat mati beberapa kali. Bisa ketebak kan kalo yang gantiin bola lampunya bapak kos? Salut deh pokoknya bapak kosku itu. Beliau pantas dijuluki bapak kos terbaik sepanjang sejarah (y). dan yang gak kalah pentingnya adalah tiap hari raya Idul Fitri Candy Ladies selalu kebanjiran makanan (kecuali tahun ini sih karena aku keburu pulang ke tempatku saat ini) jadi gak sempat deh nyicipin opor ayam dan ketupat buatan ibu kos.
Kosan ini hanya memiliki 10 kamar tapi kini dihuni 11 orang (minus aku hehehhe karena aku dah pindah). Suasana kosan yang sangat nyaman, menyenangkan, bersahabat dan saling berbagi di antara semua penghuninya. Hal yang paling kusukai adalah suasana nobar di ruang tamu, masak bareng, makan bareng, ngopi bareng di pagi hari dan yang paling jadi ciri khas adalah ‘perang sound’. Yang satu ini memang suasana yang paling kurindukan (walopun dulu waktu skripsi ini hal menjengkelkan karena gak bisa konsen nulis) tapi sekarang ini hal yang paling dirindukan. Kamar satu mendengdangkan lagu pop rohani (biasa aku, hihihihi) sekarang ada generasi penerusnya => Anggi (maklum anak teologi :p), kamar lainnya reggae, yang lainnya lagi jazz, pop, dan smuanya full music sampe bingung mau dengar yang mana. Kadang-kadang juga, di kamar musik diputar keras-keras tapi yang punya kamar malah nonton tv di ruang tamu, ckckckck. Inilah keunikan kosanku. Ini tampilan kosku jika dilihat dari depan, kelihatan seperti rumah sih J. Rumah yang selalu kurindukan bersama orang-orangnya ^_^
Berikut ini salah satu momen kanarsisanku bersama personil candy Ladies, foto diambil di ruang tamu, udah lupa tanggal berapa yang jelas sebelum bulan September 2011 karena rambutku masih panjang ^_^

Dan kalo foto di bawah ini adalah personil lengkap, diambil saat syukuran wisudaku. Ehh ada yang gak hadir ding, mama bunga, kak asty dan tetin. 


Yup. Beginilah kenarsisan kami di Candy Ladies. Kadang-kadang aku bertanya-tanya, apa sih yang aku senang banget pulang Salatiga? Harusnya gak ada alasan loh, kerjaan? Gak ada. Pacar? Boro-boro. Hal penting lainnya? Gak juga. Terus apa dong??? Harus diakui, rumahku ini yang kurindukan. Candy Ladies bukan sekedar kosan tapi rumah bersama, disitu kenyamanan tercipta, penerimaan dan pengakuan. Sebab hal utama yang paling dibutuhkan seseorang dalam sebuah rumah ketika pulang dari pekerjaan/petualangan yang melelahkan di luar rumah adalah kenyamanan, penerimaan, dan pengakuan. Gak ada gunanya punya rumah mewah kalo kita gak nyaman disana, gak ada gunanya rumah besar kalo kita gak diterima disana, gak ada gunanya rumah indah kalo keberadaan kita gak diakui disana. Kurasa aku sudah bisa menjawab pertanyaan: kenapa aku senang banget tiap kali pulang ke Candy Ladies? Yup. Karena itu rumahku. Disana kutemukan kenyamanan, penerimaan, pengakuan bahkan kasih mesrah dan keakraban. Rumah bukan sekedar tempat berteduh tapi tempat persembunyian sekaligus pemulihan kekuatan dikala banyak masalah yang dihadapi di luar rumah, tempat dimana kita berhenti berpura-pura dan leluasa menjadi diri kita sendiri. Aku kangen Candy Ladies karena aku belum menemukan suasana ‘rumah’ di tempat baru di kota baru ini. Tulisan ini sukses buat aku kangen sejadi-jadinya pada rumahku di Sumba dan rumah Candy Ladies. Btw, tengkyuu teman2 Candy Ladies, tengkyuu bapak kos, dan tengs dobel2 Tuhan :*

4 komentar:

  1. jadi terinspirasi untk nulis kosanku di semarang :)
    'bis udah bingung mau nulis apa heheh..:)

    BalasHapus
  2. heheheh ayo kak ditulis aja
    ato nulis ttg lagunya Regina yg judulnya "Anugerah Terindah"

    BalasHapus
  3. Balasan
    1. wah dibaca sama kak adi juga nih :)
      kapan2 berkunjung lagi kk

      Hapus