Jumat, 25 Oktober 2013

Kemah

Saat ini sedang mengikuti PerJuSab *perkemahan jumat sabtu* di sekolahan. Namanya sih perkemahan tapi gak benar-benar tidur di kemah kog. Tidurnya di ruang kelas, makannya gak masak sendiri, gak ada acara cuci piring, bahkan banyak dari siswa/i ini yang membawa peralatan lengkap, misalnya kasur, bantal, selimut, dan yang bikin geli itu ada seorang anak cowok yang menjadi satu-satunya anak cowok yang bawa kasur sementara teman-teman cowok lainnya hanya menggunakan tikar. 

Aku menikmati malam ini bersama mereka. Api unggun dan talent show tapi juga sambil nyambi ngoreksi hasil UTS. Menikmati indahnya menjadi guru ketika melihat nilai-nilai 100 yang banyak dari sebuah kelas favorit. Melihat nilai-nilai ini semangatku hari ini bertambah. Tuhan memang paling tahu cara menggandakan semangatku di saat aku benar-benar kecapean. Bahkan ketika melihat perubahan dari murid-murid yang selama ini selalu remidi tiap ulangan harian malah mendapat nilai yang paling memuaskan, di luar perkiraanku. Begini rasanya 'berhasil' menjadi pendidik. 

Oh ya mengenai perkemahan, api unggun, dan talent show aku jadi ingat beberapa perkemahan yang pernah kuikuti. Beberapa di antaranya meninggalkan kesan mendalam dan tak terlupakan. 

PIA/PIR *pesta iman anak/remaja*. Acara ini semacam jambore antar gereja. Yang pernah kuikuti adalah PIA/PIR tingkat jemaat dan klasis. Sudah tak terhitung berapa kali aku mengikuti kegiatan ini sejak SD sebagai anak sekolah minggu hingga SMA sebagai guru sekolah minggu. Dulu aku sering banget kebagian lomba PS, Lacak Alkitab, CCA, baca puisi, baca indah dan aksara. Hehheh merasa geli kalo mengingat bahwa lomba CCA pasti dimenangkan oleh groupku (narsis :p). Mungkin ini yang menggiringku sekolah teologi. Momen-momen ini menjadi indah karena ini waku bagiku dan teman-teman untuk menghabiskan banyak waktu dengan teman cowok yang aku sukai :p. Apalagi jika perkemahannya hingga 3-4 hari. Ahhhh kangen masa itu: masa-masa ababil
LMKM *Latihan Menengah Kepemimpinan Mahasiswa* di Java Muncul, Salatiga. Waktu itu datang sebagai utusan dari SEMA Fakultas Teologi UKSW. Pengalaman ini tidak terlupakan bukan karena ada momen-momen romantis atau ababil di dalamnya. Dan jangan membayangkan yang indah-indah. 'Penderitaan' lebih tepat kayaknya. Walaupun sekarang aku mensyukuri 'pelatihan' ini. Bayangkan saja waktu itu musim hujan, tendanya di sawah yang kalo gak 'terpaksa' aku ogah masuk di sawah-sawah itu (untung tidurnya pake sleeping bag), harus masak sendiri, tidak boleh membawa hp, panitia yang galak-galak, hukuman yang siap menanti, dan yang paling luar biasa adalah outbond-nya => outbond terlama yang pernah aku ikuti. Bagaimana tidak? Outbond-nya dari jam 08.00 hingga 02.00 dinihari. Gila gak?? Gila!!! Dari meniti tali di atas pohon, petualangan di tengah hujan dengan rute yang sangaaaaaaaattttt jauh, belum game di air yang penuh ikan dan bikin geli, perang air berwarna di sawah berlumpur, makan malam ditemani nyamuk yang gigitannya kayak jarum suntik, dan outbont penutup yang hanya 5 pos tapi memakan waktu hingga 7 jam (20.00-02.00) lalu tidur dengan atribut lengkap (baju basah, sepatu basah, topi di kepala, dan perlengkapan lainnya yang masih melekat di badan). Baru 2 jam tidur, jam 04.00 sudah dibangunkan plus dimarahi karena hal yang sepele. Trainer-nya marah hampir satu jam yang menurutku gak penting-penting amat. Lalu dengan kepala yang sangat berat, sakit, badan remuk, aku pulang ke kos. Waktu itu cuma berpikir andai aku membawa hp pasti aku sudah menghubungi kakak-kakak di kos untuk menjemputku pulang. Hufttt.... pengalaman itu memang menjengkelkan tapi justru membuatku belajar banyak saat ini. 
Dan yang terakhir (yang lain lupa soalnya) adalah SAL *Sekolah Alkitab Liburan* GKI Salatiga di halaman SMP Kr 02 Salatiga. Agak mirip dengan kemah kali ini karena dulu peserta SAL juga tidur di ruang kelas. Bedanya disini anak-anak sekolah minggu dilatih untuk mandiri dengan mencuci piring sendiri dan semua acara dikemas dalam kegiatan masak-masak. Mereka benar-benar membuat snack sendiri (kue, puding, minuman). Dan aku merindukan masa-masa bersama mereka :3
Yup. Inilah pengalaman-pengalamanku selama berkemah. Senang menemukan momen untuk mengingat peristiwa-peristiwa ini. Terima kasih untuk satu malam perkemahan ini, berhasil membuatku mengulang kembali kisah-kisah di atas lewat kenangan.
Selamat malam (^_^) 
 
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar