Kamis, 17 Oktober 2013

The (power) of Kepepet

Malu....!!!
Itulah yang kurasakan tadi ketika memimpin sebuah kelas pemahaman Alkitab. Itu benar-benar bukan diriku. Bagaimana tidak? Aku berbicara tapi aku sama sekali gak paham apa yang kusampaikan. Masalah utamanya adalah aku gak persiapan. Alasannya karena aku selalu berpikir: "masih ada hari esok" dan ketika esok tiba, terjadi kesalahan teknis dan semuanya berantakan. Dulu the power of kepepet ini tidak menimbulkan sesuatu kesalahan yang fatal. Dulu aku justru bersyukur karena ide-ide keren justru muncul di detik-detik terakhir. Sering banget tugas kuliah dari dosen yang terkenal perfeksionis kukerjakan 1-2 jam sebelum dikumpulkan dan hasilnya di luar benar-benar mengagumkan. Tapi itu dulu....

Saat ini logo 'the power of kepepet' ini justru menimbulkan masalah seperti hari ini. Memang ini salahku yang kurang menyediakan waktu minimal 10 menit untuk membaca bahan PAnya. Oh ia tadi aku mimpin kelas PA, dan bahannya sudah aku terika seminggu yang lalu tapi sama sekali belum kubaca. Tiap kali ada dorongan untuk baca, ada suara berbisik di hatiku 'nanti saja' dan aku membatalkan niatku. Kemaren aku berpikir masih ada hari esok, dan tadi siang aku berpikir nanti di rumah saja. Lalu setelah tiba di rumah saat aku ingin mempersiapkan diri aku baru sadar bahannya tidak ada di dalam tas yang kupakai ke sekolah. Bahannya ketinggalan di sekolah. Aku mencoba menghubungi penjaga sekolah tapi beliau sudah pulang. Lalu aku menjelajahi internet berharap bahannya dimuat di sana ternyata hasilnya nol. Kemudian aku memutuskan akan berangkat lebih awal ke gereja untuk membaca bukunya di kantor gereja. Dan sepertinya Tuhan sedang mengajarkanku untuk belajar dari kesalahanku: wajib persiapan beberapa hari sebelumnya, bukunya tidak ada di kantor gereja. Jadilah dalam waktu kira-kira 10 menit aku membuat garis besar bahan PA padahal tema dan tujuannya aku benar-benar gak ngerti. Sementara sedang mempersiapkan bahan, seorang ibu datang mengajakku bercerita. Bisa di tebaklah apa jadinya kelas tadi? gak maksimal!! Padahal itu kelas pertamaku, ckckkckc

Ketidaksiapan ini bukan tanpa alasaan juga sih. AKu memang benar-benar sibuk. Pagi-Sore (06.45-14.30) aku di sekolah. Sore-Malam (17.00-20/21.00) di gereja. Belum kepantiaan HUT gereja, Natal umum jemaat, Natal akbar tempat kerja, dan berbagai kegiatan gerejawi lainnya. Hampir tiap hari aku ke gereja, entah latihan koor, rapat atau mendampingi remaja. Weekend jadi hari tersibuk sedunia. Jadi wajar juga sih kalo aku nunda-nunda pekerjaan karena emang waktunya kurang. 

Tapi harusnya seberapa sibuk pun kita, waktu khusus harus ada agar kejadian memalukan hari ini tak terulang lagi. Malu-maluin. Dan kunci utamanya adalah kedekatan hubungan dengan Tuhan. Dan ini bagian yang telah lama hilang setelah belajar Teologi. Ahhh rindu kasih mula-mula itu..


Tidak ada komentar:

Posting Komentar