Kamis, 03 Oktober 2013

The Image of God (3)

Allowwww...... selamat malam kamis bagi pembaca manis (^_^)

Tulisan hari ini masih menyambung tulisan dua hari kemaren. Kali ini aku akan membahas buku Barry Chant tentang kualitas Allah yang ketiga, yaitu kreatifitas. Sebelum masuk ke pembahasan Chant aku ini ingin bercerita tentang pengalamanku hari ini. Hari ini aku menghadiri rapat panitia Natal di tempat kerjaku. Rencananya natal akan digelar pada bulan Desember sebelum liburan natal. Budget untuk acaranya gede dan disitu dituntut kreatifitas kegiatan. Dan setelah dirumuskan, acaranya cukup padat. Dan sepertinya ini pertama kali sekolah ini mengadakan natal akbar dengan melibatkan semua civitas sebagai pengisi acara. Harapannya tidak ada satupun dari baik murid, guru, karyawan yang tidak terlibat dalam acara ini. Membayangkannya aja aku rada mumet tapi di sisi lain aku excited banget. Kenapa? Karena ini ajang aku berkreasi ^_____^. Heheehhe aku memang orangnya suka banget mengurusi sesuatu apalagi di seksi acara. Ada tantangan tersendiri ketika harus mempersiapkan sebuah acara yang baru dan beda dari sebelumnya. Makanya aku paling malas menghadiri rapat yang hampir sebagian panitianya adalah panitia tahun sebelumnya dan kalimat yang selalu terlontar adalah "kalau tahun lalu.... kalau dulu...." dan hanya mengulang konsep acara dengan mengganti hari/tanggal/tahun. Basiiiiii!!!! Gak kreatif. Satu hal yang kutemui disini adalah mengenai pembicara. Rata-rata jika seorang pembicara terkesan di hati maka jangan heran kalau tahun yang akan datang, pembicara ini akan diundang lagi. Menurutku, kalo udah tahu/dengar gaya bicaranya ngapain diundang lagi? Yang lainlah, biar kita ganti suasana. Tapi justru memang banyak orang 'terlanjur' jatuh hati dan stay di zona nyaman. 


Gambar di atas banyak benarnya. Kreatifitas butuh keberanian/keteguhan hati. Kita gak akan pernah bisa kreatif kalau gak berani ambil resiko. Selain pengalaman rapat, aku punya pengalaman yang lain. Tanggal 19 Oktober mendatang akan diadakan Ibadah Musikal bagi remaja-remaja di gereja dan aku yang menanganinya. Berminggu-minggu aku berkutat dengan liturginya dan sampai hari ini pun belum jadi juga namun tadi kami sudah sempat latihan. Gerejaku GKI jadi selama ini musiknya berbeda sama gereja-gereja karismatik yang full band. Setiap kali remaja GKI diundang ke gereja Karismatik ciri khas yang mereka tampilkan adalah lagu-lagu pop kontemporer dengan full band. Kali ini aku mencoba menawarkan sesuatu yang baru dan berbeda bagi remaja-remaja (kebetulan aku yang koordinir acaranya dan kami mengundang gereja-gereja lain). Aku ingin menunjukkan ciri khas GKI dan memperkenalkan mereka dalam sebuah ibadah yang dikemas dalam sebuah refleksi yang menyatu dengan musik, lagu, drama dan khotbah. 

Menawarkan sesuatu yang baru tidak mudah. Tapi ini yang dinamakan kreatifitas. Dan harus memiliki keteguhan hati/keberanian. Aku kuatir dengan acara ini? Iya. Banyak pertanyaan bahkan keraguan di hatiku: berhasil gak? Mampu dipahami oleh jemaat remaja gak? Sampe gak tujuan kita? Dapatkah suguhan musik 'slow' ini menyentuh hati remaja diluar GKI? Aku kuatir, aku takut. Tapi aku gak boleh berhenti! Aku gak akan pernah tahu kegiatan ini sukses kalau aku gak pernah mencoba. Ide menampilkan sebuah ibadah musikal tanpa seorang MC adalah ide yang nekat. Bagaimana mungkin sebuah ibadah yang bernada KKR bisa tanpa seorang MC? Tapi balik lagi, aku gak akan pernah tahu kalau gak mencoba dan bukankah sesuatu yang baru yang disebut kreatif itu selalu bermula pada ide-ide konyol?
Lihat yukk apa kata Chant tentang hal ini...

3. Kreatifitas  

Semuanya dibawa Allah kepada manusia itu untuk melihat nama apa yang akan diberikannya kepada binatang-binatang itu. Itulah asal mulanya binatang di darat dan di udara mendapat namanya masing-masing (Kej 2:19b - BIS)

Sejak awal Allah telah memberikan sebuah hak istimewa pada manusia yakni kreatifitas. Bayangkan bagaimana kreatifnya Adam memberi nama semua tumbuhan dan hewan. Bahkan ketika ditempatkan di taman Eden pun Tuhan berpesan 'usahakanlah...' Ini berarti sebuah kepercayaan dari Allah. Allah ingin kita kreatif menggunakan semua keterampilan yang kita punya. 
Mengapa banyak orang hidup dalam kebosanan setiap hari? Karena gak kreatif. Kita boleh menjalani runitintas yang sama setiap hari tapi cara dan bagaimana kita berutinitas itulah yang menentukan bosan/tidaknya kita. Seringkali kita terjebak dalam pemahaman: ini kan cuma pelayanan, biasa saja. Padahal tahukah kita ada satu dari sekian banyak orang yang gak berpikir demikian?



Lewi Pethrus mendirikan sebuah gereja Filadelfia pada tahun 1930 dengan kapasitas tempat duduk untuk 3.000 orang di Stockholm. Untuk membangun sebuah bangunan seperti itu di puncak Depresi Besar Swedia sangatlah tidak mungkin tapi mereka berhasil membangunnya. Ketika mereka mencoba mengumpulkan uang di bank untuk membangun gereja lainnya, mereka ditolak. Hasilnya mereka malah mendirikan sebuah bank yang mereka operasikan sendiri dan masih berdiri hingga hari ini. Dengan cara yang sama mereka juga berhasil menerbitkan sendiri surat kabar harian Dagen yang sudah dipublikasikan di stan-stan surat kabar di seluruh negeri. Selain itu, program rehabilitasi Pentakosta Swedia bagi para pecandu nalkohol begitu efektifnya, sampai-sampai pemerintah telah menginventigasinya secara resmi untuk mengetahui rahasia keberhasilan mereka. 

Luar biasa, bukan? Bayangkan kalo saat ini ada 10 saja orang-orang kreatif seperti Lewi... Sejak awal Allah memang telah menaruh kreatifitas dalam diri kita. Pertanyaannya: maukah kita mengolahnya? Mungkin kamu sedang dalam kebosanan terhadap suatu hal, dan membutuhkan ide-ide kreatif. Cari dan temukan dalam dirimu. Potensi itu sudah ada sejak lama, hanya kadang-kadang kita gak menyadarinya. 
Mulailah dari hal kecil, kreatif menata tempat tidur, cara berpakaian, dan kreatif menata hidup.

Hidup menurut gambar Allah berarti hidup secara kreatif. 


Tmg, 23.07. ris

2 komentar:

  1. refleksinya mantap ade... menjadi kreatif karena Allah kita juga adalah Allah yg kreatif :) dan hal ini kemudian membuat kita meyakini bahwa setiap masalah yg dihadapi pasti ada jalan keluarnya yang dtg dari Allah sendiri... :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Dangke kakak :)
      Yukk hidup kreatif...
      apalagi anana UKSW nih terkenal dengan creative minority

      Hapus