Lama banget
gak nulis di blog ini. Selain karena sibuk banget juga bingung mau nulis apa. Banyak
gagasan di kepala tapi menuangkannya sulit apalagi menemukan satu waktu khusus
untuk menulis. Sepanjang minggu dari pagi hingga malam jadwalku padat. Pagi-sore
di sekolahan, sore-malam di gereja, bahkan weekend pun kuhabiskan di gereja. Kadang-kadang
sempat ngeluh dan protes entah harus sama siapa, namun inilah dunia kerja:
banyak tanggung jawab. Sepanjang hari-hariku di kota ini kuhabiskan semuanya
melayani Tuhan. Orang muda lainnya gak kayak aku, mereka bebas menikmati
weekend, bersantai ria, sementara aku hampir-hampir gak punya waktu buat diriku sendiri. Tiap hari aku berpikir keras menemukan jawaban bagi 'pertanyaan' ini. Lalu aku sampai pada sebuah kesimpulan (lupa tepatnya kapan). Kesimpulannya gini: "aku bersyukur di masa mudaku Dia mempercayakanku banyak hal dalam pelayanan. Walaupun aku belum banyak pengalaman tapi Dia mempercayakan pelayanan ini padaku. Pergi pagi, pulang malam: sungguh ini sebuah kesempatan emas. Mungkin suatu saat di masa tuaku atau setelah aku menikah nanti aku gak punya waktu sebanyak sekarang untuk melayaniNya. Jadi, saat ini selagi aku single, belum memikirkan siapa-siapa, masih belum terikat dengan siapa-siapa, dan memiliki waktu penuh untuk melayaniNya, aku rela, sungguh aku rela berada di kesibukan-kesibukanku yang padat saat ini. Dia menganggapku layak bahkan membuatku merasa tersanjung dengan menjadikanku parternya." So, guys kalau kamu saat ini sedang sibuk dengan jadwal pelayanan yang padat bersyukurlah, kamu mungkin gak akan mendapat kesempatan kayak ini lagi di masa depan. Ada kutipan indah mengenai ini: 'waktu terbaik untuk melayani Tuhan adalah waktu masa muda', kenapa? Karena setelah menikah, mungkin kamu akan sibuk mengurus keluarga, anak-anak dan kesibukan lainnya.
Oh ia aku mau cerita kenapa aku menulis lagi padahal sedang sibuk-sibuknya dengan jadwal yang padat. Ini berawal dari ajakan lebih tepatnya tantangan dari seorang teman juga kakak untuk menulis selama 31 hari ke depan. Pokoknya nulis apa aja, jadilah aku menulis lagi. Tadi sempat kepikiran pengen nulis apa terus aku ambil satu buku dari rak buku dan membacanya. Judulnya 'Kehidupan Yang Kreatif' dalam judul bahasa Indonesia, penulisnya Barry Chant. Tahu gak? aku baca halaman-halaman pertama buku ini di toilet loh tadi sore, wkwkkwkwkw. Entah mengapa, bagiku toilet itu tempat terbaik untuk membaca. Biasanya di sana aku lebih berkonsentrasi membaca apalagi semasa kuliah dulu, toilet adalah tempat belajar paling manjur.
![]() |
Semangattt melayani, orang muda ^_^ |
![]() |
Oppsss..... ada saingan :p |
Kembali ke
buku tadi ya, aku ingin menceritakan bab pertama dari buku ini. Barry menulis
di prolog mengenai 'Hidup Menurut Gambar Allah'. Ia mulai dengan mengutip Kej
1:26-27 "Berfirmanlah
Allah: "Baiklah Kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa Kita,
supaya mereka berkuasa atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan
atas ternak dan atas seluruh bumi dan atas segala binatang melata yang merayap
di bumi." Maka Allah menciptakan manusia itu menurut gambar-Nya, menurut
gambar Allah diciptakan-Nya dia; laki-laki dan perempuan diciptakan-Nya mereka." Sangat jelas kita diciptakan menurut gambar Allah tapi bukan dalam arti fisik. Allah itu Roh, jadi ayat ini berbicara mengenai kualitas spiritual atau personal. Na, kata gambar biasanya digunakan untuk menyampaikan ide mengenai suatu refleksi, seperti seorang melihat dirinya sendiri dalam cermin. Sehingga ketika Allah menciptakan kita segambar dengan Dia, Dia ingin kita merefleksikan kualitasNya.
Apa saja kualitas Allah?
1. Kemuliaan
2. Penguasaan
3. Kreatifitas
4. Persatuan
Berhubung aku baru membaca bagian 1 dan 2 aku hanya akan bercerita tentang bagian satu aja dulu di postingan kali ini, bagian dua besok ya, biar besok ada bahan juga :p
Semoga belum bosan yaaaa ^_______^ rada teologis soalnya
1. Kemuliaan
Saat menciptakan manusia, Allah melengkapinya dengan perasaan mulia yang lebih besar dibandingkan makluk lainnya. Kalo ciptaan lain setelah diciptakan, Alkitab menyaksikan Allah berkata: 'baik' maka sesaat setelah menciptakan manusia Alkitab menyaksikan bahwa Allah berkata: 'sungguh amat baik' (coba deh periksa Alkitabmu di Kej 1:31). Cek juga Mazmur 8:6,7
'Namun Engkau
telah membuatnya hampir sama seperti Allah, dan telah memahkotainya dengan
kemuliaan dan hormat. Engkau membuat dia berkuasa atas buatan tangan-Mu;
segala-galanya telah Kauletakkan di bawah kakinya.'
Jelas sekali Allah ingin kita menyadari bahwa kita ini diberi kemuliaan dan karena itu Allah mau kita bangga, berdiri tegak, dan tinggi dalam Dia. Karena hanya dengan memahami bahwa kita ini gambar Allah, maka kita menemukan perasaan harga diri baru yang sehat.
Barry memberikan satu contoh kisah yang mampu menjelaskan hal ini dengan lebih baik:
'Cliff adalah seorang pemuda yang masuk ke kolese di mana saya mengajar. Ia segera menarik perhatian, khususnya para gadis! Ia tinggi, berambut hitam dan tampan - pria impian para gadis. Jika kita mengetahui perasaan mulia, maka hal itulah yang dimiliki Cliff. Saya sangat terkejut mengetahui beberapa bulan kemudian bahwa Cliff pernah dikucilkan oleh masyarakat selama bertahun-tahun. Ia pernah menjadi pecandu narkoba, pecandu alkohol dan seorang yang berpindah-pindah tempat. Hidupnya tidak teratur dan acak-acakan. Pada suatu hari, ia bertemu dengan pemuda di jalanan dan kemudian duduk dengannya di sebuah bar hotel dan pemuda itu berbicara dengannya mengenai Kristus. Beberapa hari kemudian, pemuda yang sama itu datang ke flat milik Cliff dan menghabiskan beberapa jam memberitakan kabar baik. Hasilnya adalah Cliff memberikan hidupnya bagi Kristus. Pemuda asing itu tinggal sampai larut malam dan pulang sebelum Cliff bagun keesokan harinya. Cliff tidak mengetahui di mana pemuda asing itu sekarang. Tetapi kini ia menjadi seorang yang baru. Ia mempunyai perasaan mulia.'
Wow... luar
biasa bukan??? Hanya dengan menyadari bahwa kamu ini mulia, hidupmu berubah. Kalo kita sadar kita ini mulia, gak ada yang bisa meremehkan kita, kita gak hidup lagi dalam pandangan yang salah (pandangan orang tentang kita) tetapi bagaimana Allah memandang kita. So, kalo kamu baca postinganku ini, tarulah tanganmu di dada dan katakan: "aku mulia karena gambar Allah jelas terpatri di dalam diriku."
selesai baca langsung melakukan kalimat di paragraf terakhir :)..semangaat ya smpe akhir bulan nanti :) jgn bosan klo ak ingetin heheheh :)
BalasHapushehheehheh baru saja juga melakukan hal yang sama
BalasHapusYup kak, ini jd semacam cara untuk membaca lagi
thanks untuk proyek ini :)
Iya ris..sama2.,.:) seneng juga ada yang tertarik ikutan hehhe :) mari saling berbagi dan menguatkan melalui tulisan-tulisan kita ya..
Hapus